Itulahtadi jawaban dari Unsur-unsur modalitas dalam etika publik terdiri dari?, semoga membantu.. Kemudian, Buk Guru sangat menyarankan siswa sekalian untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu sebutkan macam macam gerak dasar permainan sepak bola dengan penjelasan jawaban dan pembahasan yang lengkap. Karenapemuda adalah generasi penerus yang berpotensi besar dalam suatu pembangunan dan dapat mengembangkan kreatifitas melalui pelatihan-pelatihan dalam bidang tertentu yang dinaungi oleh lembaga-lembaga kepemudaan. Pertemuan kelima narasumber mempraktikan cara mencuci kedelai dan cara mengukus kedelai yang benar. Pertemuan keenam a fermentasi asam piruvat menjadi etanol dan CO2 b. oksidasi asam piruvat menjadi CO dan H2O c. produksi asam piruvat dari glukosa d. pengubahan koenzim A menjadi glukosa e. perombakan asam amino menjadi asam laktat 16. Tiga hasil terpenting dari peristiwa glikolisis pada proses respirasi yaitu. a. asam laktat, asam amino, dan ATP kutuk) allah jika pernyataannya tidak benar.31. Pernyataan berikut yang berkaitan dengan dna adalah. Perhatikan pernyataan tentang enzim berikut: Hampir setiap sel dalam tubuh anda mengandung dna atau kode genetik yang. Pernyataan yang benar mengenai fermentasi adalah. Pernyataan dibawah ini yang tidak benar mengenai struktur dna adalah. Pernyataanyang paling tepat mengenai persamaan antara fermentasi asam laktat dan fermentasi alkohol adalah . (A) fermentasi asam laktat dan alkohol sama-sama berlangsung di mitokondria (B) fermentasi asam laktat dan fermentasi alkohol menghasilkan energi yang sama besar yaitu 36 ATP (C) fermentasi alkohol dan asam laktat di awali dengan Selamafermentasi kapang oncom menghasilkan enzim amilase, lipase, dan protease. Populasi kapang oncom dapat menekan produksi aflatoksin dari Aspergillus flavus yang mencemari bungkil tahu atau kedelai. Jadi, pernyataan yang tidak benar tentang oncom merah adalah opsi (B). Soal No. 54 tentang Kadar Gula Darah Soalpertanyaan : Pernyataan berikut yang benar mengenai sistem pembayaran tunai adalah A. Instrumen pembayaran uang giral B. Instrumen yang digunakan untuk pembayaran adalah uang kartal C. Cek dan bilyet giro tunai D. Sistem pembayaran dilakukan tunai E. Sistem pembayaran tunai dengan kliring Jawaban : Untuk menjawab soal "pernyataan berikut yang benar mengenai sistem pembayaran G6cW6. Kedua jenis probiotik ini bisa Anda jumpai pada makanan fermentasi. Namun, para ahli masih perlu penelitian lebih lanjut untuk melihat apakah efeknya sama terhadap manusia. 4. Membantu mencerna makanan Bakteri baik yang berasal dari fermentasi makanan ternyata membantu tubuh memecah karbohidrat kompleks yang dimakan. Mikrobiota usus memang sangat banyak, sehingga tubuh membutuhkan banyak kandungan serat larut dari makanan, seperti kacang-kacangan, dan jeruk. Sementara itu, serat tidak larut yang bisa dijumpai di biji-bijian memang berkhasiat bagi tubuh. Sayangnya, jenis serat ini tidak mudah difermentasi, sehingga tidak terlalu berkontribusi terhadap keanekaragaman bakteri usus. 5. Membantu menurunkan berat badan Bagi Anda yang ingin menurunkan berat badan, konsumsi makanan fermentasi mungkin bisa menjadi solusi. Dilansir dari The British journal of nutrition, jenis probiotik tertentu, yakni Lactobacillus rhamnosus dan Lactobacillus gasseri dapat menurunkan berat badan. Bahkan, kedua probiotik yang dihasilkan dari proses fermentasi makanan ini diduga bisa mengurangi lemak pada perut. Namun, penelitian lanjutan masih dibutuhkan guna memastikan temuan ini. Risiko konsumsi makanan fermentasi Umumnya, makanan yang telah melewati proses fermentasi dianggap aman dikonsumsi. Akan tetapi, beberapa orang mungkin akan mengalami efek samping produk fermentasi akibat probiotik, seperti reaksi alergi, seperti gatal, ruam kulit, hingga sulit bernapas, infeksi pada penderita penyakit autoimun, masalah pencernaan, termasuk mual, muntah, dan perut kembung, hingga komplikasi akibat penggunaan obat-obatan tertentu. Gejala yang disebutkan di atas mungkin dapat memburuk usai memakan makanan fermentasi yang kaya serat, seperti kimchi atau sauerkraut. Selain itu, beberapa produk mungkin mengandung gula tambahan, garam, serta lemak yang tinggi. Itu sebabnya, penting membaca label informasi nilai gizi untuk memastikan apakah Anda memilih makanan yang tepat. Jika mempunyai pertanyaan lebih lanjut, silakan konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi guna memahami solusi yang tepat untuk Anda. Fermentasi adalah – Pengertian, Jenis, Faktor dan Proses – Untuk pembahasan kali ini kami akan mengulas mengenai Fermentasi yang dimana dalam hal ini meliputi pengertian, jenis, faktor dan proses, nah agar lebih dapat memahami dan mengerti simak ulasan selengkapnya dibawah ini. Pengertian Fermentasi Fermentasi adalah proses terjadinya penguraian senyawa-senyawa organik untuk menghasilkan energi serta terjadi pengubahan substrat menjadi produk baru oleh mikroba β€œMadigan, 2011”. Fermentasi berasal dari bahasa Latin Ferfere yang artinya mendidihkan. Berikut ini terdapat beberapa jenis-jenis fermentasi, terdiri atas 1. Fermentasi Asam Laktat Fermentasi asam laktat adalah fermentasi dimana hasil akhirnya adalah asam laktat. Peristiwa ini dapat terjadi di otot dalam kondisi anaerob. Reaksinya C6H12O6 β€”β€”β€”β€”> 2 C2H5OCOOH + Energi enzim Prosesnya 1. Glukosa β€”β€”β€”β€”> asam piruvat proses Glikolisis. enzim C6H12O6 β€”β€”β€”β€”> 2 C2H3OCOOH + Energi Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan Campuran Homogen Heterogen Adalah 2. Dehidrogenasi asam piravat akan terbentuk asam laktat. 2 C2H3OCOOH + 2 NADH2 β€”β€”β€”β€”> 2 C2H5OCOOH + 2 NAD piruvat dehidrogenase Energi yang terbentak dari glikolisis hingga terbentuk asam laktat 8 ATP β€” 2 NADH2 = 8 – 23 ATP = 2 ATP. 2. Fermentasi Alkohol Pada beberapa mikroba peristiwa pembebasan energi terlaksana karena asam piruvat diubah menjadi asam asetat + CO2 selanjutaya asam asetat diabah menjadi alkohol. Dalam fermentasi alkohol, satu molekul glukosa hanya dapat menghasilkan 2 molekul ATP, bandingkan dengan respirasi aerob, satu molekul glukosa mampu menghasilkan 38 molekul ATP. Reaksinya 1. Gula C6H12O6 β€”β€”β€”β€”> asam piruvat glikolisis 2. Dekarbeksilasi asam piruvat. Asampiruvat β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”> asetaldehid + CO2. piruvat dekarboksilase CH3CHO 3. Asetaldehid oleh alkohol dihidrogenase diubah menjadi alkohol etanol. 2 CH3CHO + 2 NADH2 β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”> 2 C2HsOH + 2 NAD. alcohol dehidrogenase enzim Ringkasan reaksi C6H12O6 β€”β€”β€”β€”β€”> 2 C2H5OH + 2 CO2 + 2 NADH2 + Energi Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan Sublimasi Adalah 3. Fermentasi Asam Cuka Fermentasi asam cuka merupakan suatu contoh fermentasi yang berlangsung dalam keadaan aerob. Fermentasi ini dilakukan oleh bakteri asam cuka Acetobacter aceti dengan substrat etanol. Energi yang dihasilkan 5 kali lebih besar dari energi yang dihasilkan oleh fermentasi alkohol secara anaerob. Reaksi aerob C6H12O6 β€”β€”β€”β€”β€”> 2 C2H5OH β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”> 2 CH3COOH + H2O + 116 kal glukosa bakteri asam cuka asam cuka Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik tanpa oksigen. Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal. Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil fermentasi adalah etanol, asam laktat, dan hidrogen. Akan tetapi beberapa komponen lain dapat juga dihasilkan dari fermentasi seperti asam butirat dan aseton. Ragi dikenal sebagai bahan yang umum digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol dalam bir, anggur dan minuman beralkohol lainnya. Respirasi anaerobik dalam otot mamalia selama kerja yang keras yang tidak memiliki akseptor elektron eksternal, dapat dikategorikan sebagai bentuk fermentasi. Ahli Kimia Perancis, Louis Pasteur adalah seorang zymologist pertama ketika di tahun 1857 mengkaitkan ragi dengan fermentasi. Ia mendefinisikan fermentasi sebagai β€œrespirasi pernafasan tanpa udara”. Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan Taksonomi Bloom Pasteur melakukan penelitian secara hati-hati dan menyimpulkan, β€œSaya berpendapat bahwa fermentasi alkohol tidak terjadi tanpa adanya organisasi, pertumbuhan dan multiplikasi sel-sel secara simultan….. Jika ditanya, bagaimana proses kimia hingga mengakibatkan dekomposisi dari gula tersebut… Saya benar-benar tidak tahu”. Ahli kimia Jerman, Eduard Buchner, pemenang Nobel Kimia tahun 1907, berhasil menjelaskan bahwa fermentasi sebenarnya diakibatkan oleh sekeresi dari ragi yang ia sebut sebagai zymase. Penelitian yang dilakukan ilmuan Carlsberg sebuah perusahaan bir di Denmark semakin meningkatkan pengetahuan tentang ragi dan brewing cara pembuatan bir. Ilmuan Carlsberg tersebut dianggap sebagai pendorong dari berkembangnya biologi molekular. Reaksi dalam fermentasi berbeda-beda tergantung pada jenis gula yang digunakan dan produk yang dihasilkan. Secara singkat, glukosa C6H12O6 yang merupakan gula paling sederhana , melalui fermentasi akan menghasilkan etanol 2C2H5OH. Reaksi fermentasi ini dilakukan oleh ragi, dan digunakan pada produksi makanan. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Fermentasi Keberhasilan fermentasi ditentukan oleh beberapa faktor yaitu Keasaman β€œpH” Makanan yang mengandung asam biasanya tahan lama, tetapi jika oksigen cukup jumlahnya dan gampang dapat tumbuh serta fermentasi berlangsung terus, maka daya awet dari asal tersebut hilang. Tingkat keasamaan sangat berpengaruh dalam perkembangan bakteri. Kondisi keasamaan yang baik untuk bakteri ialah 4,5-5,5. Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan Teori Atom Rutherford Mikroba Fermentasi biasanya dilakukan dengan kultur murni yang dihasilkan di laboratorium, kultur ini dapat disimpan dalam keadaan kering atau dibekukan. Suhu Suhu fermentasi sangat menentukan macam mikroba yang dominan selama fermentasi. Tiap-tiap mikroorganisme memiliki suhi pertumbuhan yang maksimal, suhu pertumbuhan minimal dan suhu optimal yaitu suhu yang memberikan terbaik dan perbanyakan diri tercepat. Oksigen Udara atau oksigen selama fermentasi harus diatur sebaik mungkin untuk memperbanyak atau menghambat pertumbuhan mikroba tertentu. Setiap mikroba membutuhkan oksigen yang berbeda jumlahnya untuk pertumbuhan atau membentuk sel-sel baru dan untuk fermentasi. Misalnya ragi roti β€œSaccharomycess cereviseae” akan tumbuh lebih baik dalam keadaan aerobik, tetapi keduanya akan melakukan fermentasi terhadap gula jauh lebih cepat dengan keadaan anaerobik. Waktu Laju perbanykan bakteri bervariasi menurut spesies dan kondisi pertumbuhannya. Pada kondisi optimal, bakteri akan membelah sekali setiap 20 menit. Untuk beberapa bakteri memilih waktu generasi yaitu selang waktu antara pembelahan, dapat dicapai selama 20 menit. Jika waktu generasinya 20 menit pada kondisi yang cocok sebuah sel dapat menghasilkan beberapa juta sel selama 7 jam. Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan Hukum Hess adalah Proses Fermentasi Fermentasi adalah kegiatan mikrobia pada bahan pangan sehingga dihasilkan produk yang dikehendaki. Mikrobia yang umumnya terlibat dalam fermentasi adalah bakteri, khamir dan kapang. Contoh bakteri yang digunakan dalam fermentasi adalah Acetobacter xylinum pada pembuatan nata decoco, Acetobacter aceti pada pembuatan asam asetat. Contoh khamir dalam fermentasi adalah Saccharomyces cerevisiae dalam pembuatan alkohol sedang contoh kapang adalah Rhizopus sp pada pembuatan tempe, Monascus purpureus pada pembuatan angkak dan dapat dilakukan menggunakan kultur murni ataupun alami serta dengan kultur tunggal ataupun kultur campuran. Fermentasi menggunakan kultur alami umumnya dilakukan pada proses fermentasi tradisional yang memanfaatkan mikroorganisme yang ada di lingkungan. Salah satu contoh produk pangan yang dihasilkan dengan fermentasi alami adalah gatot dan growol yang dibuat dari singkong. Tape merupakan produk fermentasi tradisional yang diinokulasi dengan kultur campuran dengan jumlah dan jenis yang tidak diketahui sehingga hasilnya sering tidak stabil. Ragi tape yang bagus harus dikembangkan dari kultur murni. Kultur murni adalah mikroorganisme yang akan digunakan dalam fermentasi dengan sifat-dan karaktersitik yang diketahui dengan pasti sehingga produk yang dihasilkan memiliki stabilitas kualitas yang jelas. Dalam proses fermentasi kultur murni dapat digunakan secara tunggal ataupun secara campuran. Contoh penggunaan kultur murni tunggal adalah Lactobacillus casei pada fermentasi susu sedang contoh campuran kultur murni adalah pada fermentasi kecap, yang menggunakan Aspergillus oryzae pada saat fermentasi kapang dan saat fermentasi garam digunakan bakteri Pediococcus sp dan khamir Saccharomyces rouxii. Industri fermentasi dalam pelaksanaan proses dipengaruhi oleh beberapa faktor Mikrobia Bahan dasar Sifat-sifat proses Pilot-plant Mikrobia Mikrobia dalam industri fermentasi merupakan faktor utama, sehingga harus memenuhi syarat-syarat tertentu yaitu Murni Unggul Stabil Bukan patogen Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan Reaksi Eksoterm adalah – Murni Dalam proses-proses tertentu harus menggunakan biakan murni dari satu strain tertentu yang telah diketahui sifat-sifatnya. Untuk menjaga agar biakan tetap murni dalam proses maka kondisi lingkungan harus dijaga tetap steril. Penggunaan kultur tunggal mempunyai resiko yang tinggi karena kondisi harus optimum. Untuk mengurangi kegagalan dapat digunakan biakan campuran. Keuntungan penggunaan biakan campuran adalah mengurangi resiko apabila mikrobia yang lain tidak aktif melakukan fermentasi. Dalam bidang pangan penggunaan biakan campuran dapat menghasilkan aroma yang spesifik. Pengembangan inokulum yang terdiri campuran biakan murni belum berkembang di Indonesia. Sebagai contoh, inokulum tempe yang dibuat LIPI masih merupakan inokulum kultur tunggal sehingga produsen tempe sering mencampur inokulum murni dengan inokulum tradisional dengan maksud memperoleh hasil yang baik. Inokulum tape ragi tape juga belum berkembang. Di Malaysia, telah dikembangkan campuran kultur murni untuk membuat tape rendah alkohol. Ini merupakan upaya untuk memenuhi tuntutan masyarakat yang sebagian besar muslim. Isolatnya sendiri diperoleh dari ragi yang telah ada di pasaran. Penggunaan inokulum campuran harus memperhatikan kebutuhan nutrisi mikroorganismenya. Kultur campuran yang baik adalah model suksesi sehingga antar organisme tidak bersaing namun saling mendukung untuk pembentukan produk. – Unggul Pada kondisi fermentasi yang diberikan, mikrobia harus mampu menghasilkan perubahan-perubahan yang dikehendaki secara cepat dan hasil yang besar. Sifat unggul yang ada harus dapat dipertahankan. Hal ini berkaitan dengan kondisi proses yang diharapkan. Proses rekayasa genetik dapat dilakukan untuk memperbaiki sifat jasad dengan maksud mempertinggi produk yang diharapkan dan mengurangi produk-produk ikutan. – Stabil Pada kondisi yang diberikan, mikrobia harus mempunyai sifat-sifat yang tetap, tidak mengalami perubahan karena mutasi atau lingkungan. Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan Koloid adalah – Bukan Patogen Mikrobia yang digunakan adalah bukan patogen bagi manusia maupun hewan, kecuali untuk produksi bahan kimia tertentu. Jika digunakan mikrobia patogen harus dijaga, agar tidak menimbulkan akibat samping pada lingkungan. Bahan Baku Bahan dasar untuk kepentingan fermentasi dapat berasal dari hasil-hasil pertanian, perkebunan maupun limbah industri. Bahan dasar yang umum digunakan di negara berkembang adalah Molase, karena banyak tebu Jerami Dedak Kulit kopi, kulit coklat, sabut kelapa Ampas tebu, ampas biji-bijian yang telah diambil minyaknya Kotoran binatang Air limbah Sampah sebagai komponen pupuk Sisa pabrik kertas, pabrik susu dan sebagainya. Bahan dasar harus mempunyai syarat-syarat Mudah didapat Jumlah besar Murah harganya Bila diperlukan ada penggantinya. Sifat-sifat Proses Sifat-sifat proses harus disesuaikan dengan kondisi yang dibutuhkan oleh mikrobia dalam melakukan metabolisme. Kondisi yang dibutuhkan dapat aerob ataupun anaerob, sedang bentuk medium dapat cair ataupun padat. Dalam proses produksi dapat digunakan proses tertutup ataupun kontinyu. Perbedaan kondisi yang dibutuhkan oleh mikrobia dalam proses industri juga akan menentukan Tipe fermentor Optimasi lingkungan pH, aerasi, suhu. kadar nutrien Macam alat bantu sumber air, listrik, kompresor dan sebagainya Cara pengunduhan hasil, sterilisasi. Pilot-plant Pilot plant adalah semacam laboratorium tetapi di atas skala laboratorium dan di bawah skala perusahaan. Jika dalam pilot plant sudah menunjukkan hasil baik, dapat dibawa ke skala industri, karena dalam skala industri sudah terkait modal sehingga diperhitungkan kegagalan. Dengan pilot plant kegagalan dikurangi 75% daripada langsung dari laboratorium. Demikianlah pembahasan mengenai Fermentasi adalah – Pengertian, Jenis, Faktor dan Proses semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian semua,, terima kasih banyak atas kunjungannya. πŸ™‚ πŸ™‚ πŸ™‚ Dalam jamuan makan di Indonesia tentu sudah tidak asing dengan olahan makanan fermentasi. Makanan fermentasi sangat umum ditemukan di Indonesia. Contoh dari makanan fermentasi adalah tempe yang kaya akan protein nabati. Meski banyak yang kerap mengonsumsi makanan fermentasi, namun tak banyak yang tahu arti dari makna fermentasi. Secara istilah fermentasi adalah proses alami ketika mikroorganisme seperti ragi dan bakteri mengubah karbohidrat, seperti pati dan gula, menjadi alkohol atau asam. Peran alkohol atau asam dalam proses fermentasi adalah proses pembuatan pengawet alami dan menghasilkan rasa yang berbeda pada makanan fermentasi. Proses fermentasi makanan biasanya mengembangkan bakteri baik yang disebut sebagai probiotik. Kumpulan bakteri baik ini berkumpul menjadi satu dan telah terbukti memiliki manfaat yang besar bagi tubuh, mulai dari meningkatkan sistem imun hingga baik untuk pencernaan. Ternyata selain tempe, masih ada beragam makanan lainnya yang bisa difermentasi dan layak untuk dikonumsi, antara lain susu dan yogurt, cuka apel, kimchi, miso, sauerkraut, hingga sosis fermentasi. Tata Cara Mengolah Makan Fermentasi Proses pengolahan makanan fermentasi ternyata sudah ada semenjak zaman dahulu dan digunakan agar rasanya menjadi enak atau lebih awet disimpan. Bahkan, makanan yang diawetkan ini juga menawarkan segudang kebaikan bagi kesehatan. Sebagai bentuk contoh berikut tata cara mengolah tempe sebagai makanan fermentasi. Tempe menjadi salah satu olahan kedelai yang dibuat melalui proses fermentasi. Sebelum bisa dihidangkan atau dimakan, kedelai sebagai bahan baku tempe harus melewati proses yang melibatkan jamur Rhizopus sp. Keberadaan jamur memiliki tujuan sebagai pemadat olahan kacang kedelai hingga membentuk tempe. Selama proses fermentasi makanan berlangsung, jamur akan tumbuh pada permukaan. Oleh Karenanya, jamur bisa menembus ke dalam kedelai, sehingga biji kedelai satu sama lain akan menyatu dan menjadi tempe yang bisa disantap. Proses fermentasi kedelai menjadi tempe ternyata membantu menambah kandungan gizi di dalamnya. Selain itu, rasa kacang dari kedelai akan hilang digantikan rasa tempe yang khas. Sehingga dapat disimpulkan bahwa proses fermentasi adalah upaya penambahan jamur guna menambah zat gizi atau mengubah rasa makanan atau minuman menjadi lezat. Manfaat Makanan Fermentasi Berikut beragam manfaat dari mengonsumsi makanan fermentasi yang dikutip dari situ 1. Membantu Melancarkan Proses Pencernaan Manfaat pertama mengonsumsi makanan fermentasi adalah membantu melancarkan sistem pencernaan. Hal itu dibantu oleh keberadaan probiotik yang dihasilkan selama fermentasi dapat membantu menjaga keseimbangan bakteri baik pada usus. Hal ini tentu dapat mengurangi beberapa masalah pencernaan, seperti sindrom iritasi usus. 2. Memperkuat Imunitas Dalam proses pencernaan, hasil dari fermentasi makanan ternyata juga bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Imunitas timbul dari adanya probiotik di dalam makanan fermentasi. Saluran usus sebenarnya mengandung banyak bakteri dengan jenis yang berbeda. Salah satu jenis bakteri tersebut yakni Lactobacillus rhamnosus yang dapat menyeimbangkan lingkungan pencernaan dan meningkatkan kekebalan tubuh. Terlebih banyak makanan fermentasi memiliki kandungan vitamin C, sehingga tidak heran bila makanan yang diawetkan ini dipercaya dapat memperkuat sistem imun. 3. Membantu Menurunkan Berat Badan Jika Anda ingin melakukan diet, menjadikan makanan fermentasi sebagai menu harian akan sangat baik. Karena probiotik yang dihasilkan dari proses fermentasi makanan ini diduga bisa mengurangi lemak pada perut. Namun, penelitian lanjutan masih dibutuhkan guna memastikan temuan ini. 4. Membuat Suasana Hati Menjadi Riang Salah satu manfaat mengonsumsi makanan fermentasi adalah enjadikan suasana hati menjadi riang gembira. Temuan itu dibuktikan melalui penelitian dari Journal of neurogastroenterology and motility. Hasil penelitian yang mengujicobakan hewan ini melaporkan bahwa strain probiotik Lactobacillus helveticus dan Bifidobacterium longum meringankan gejala depresi. Kedua macam probiotik ini bisa Anda jumpai pada makanan fermentasi. Namun, para ahli masih perlu penelitian lebih lanjut untuk melihat apakah efeknya sama terhadap manusia. Risiko Mengonsumsi Makanan Fermentasi Selain manfaat ada sejumlah risiko efek samping setelah mengonsumsi makanan dari produk fermentasi, antara lain 1. Timbulnya reaksi alergi, seperti gatal, ruam kulit, hingga sulit Munculnya infeksi pada penderita penyakit autoimun. 3. Membuat masalah pencernaan, salah satunya mual, yang diiringi dengan muntah hingga perut kembung. 4. Komplikasi yang timbul akibat konsumsi obat-obatan tertentu. Oleh karenanya bila Anda memiliki beberapa gejala penyakit yang membuat tidak cocok untuk mengonsumsi makanan fermentasi bisa segera berkonsultasi ke ahli gizi terdekat untuk mendapatkan informasi yang tepat.

pernyataan yang benar mengenai fermentasi adalah